3 Tahapan Membangun Cinta dalam Rumah Tangga
Salam sahabat, biasanya pernikahan yang didahului proses ta’aruf dan perjodohan, selalu diragukan banyak pihak akan menghasilkan rumah tangga yang langgeng. Bagaimana gerangan kedua belah pihak bisa membangun cinta dalam kondisi hubungan perasaan yang masih 0 – 0, atau dengan kata lain, belum ada getar-getar cinta yang menautkan hati keduanya? Tidakkah kondisi semacam ini juga sangat rentan terhadap perselisihan dan keretakan dalam rumah tangga?
Jawabannya, tentu saja bisa, sepanjang keduanya beritikad untuk mengupayakan, menjaganyadengankomitmendalamkerangkaibadah dan memohonnya dalam doa kepada Sang Maha Pengasih. Jika tidak disertai doa dan upaya, maka tak tertutup kemungkinan, bahwa rumah tangga yang dijalani juga rentan akan riak-riak perselisihan dan minim kehangatan.
Berikut ini adalah tahap demi tahap membangun cinta di dalam rumah tangga :
1.Learn to Love – Belajar Mencintai
Saat masih sekolah dulu, apa yang kita lakukan saat mendapat pelajaran yang belum pernah kita pelajari sebelumnya? Yup. Tentu, kita harus belajar untuk mengerti dan memahaminya.
Demikian pulalah halnya dengan cinta. Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap seseorang yang baru hadir dan mengisi hidup kita, maka kita harus belajar mengenal dan memahami dirinya, terutama sisi-sisi yang berpotensi menumbuhkan cinta. Misalnya saja, pasangan kita memiliki perangai dan tutur kata yang lemah lembut, ringan tangan membantu pekerjaan rumah, tidak penuntut atau cerewet, dan sebagainya.
Kalau anda dikaruniai pasangan yang memiliki bentuk fisik menarik dan sedap dipandang, jangan ragu untuk menyimpan figur wajahnya baik di dalam memori ponsel anda terlebih-lebih di dalam memori pikiran anda. Bayangkan wajah tampannya sesering yang anda inginkan. Sering-sering juga mengingat sisi-sisi baik dan kelebihan yang dimiliki pasangan anda. Bayangkan betapa bahagia dan beruntungnya anda memiliki pasangan seorang yang jujur dan berperangai halus, juga tak penah menuntut anda harus begini dan begitu.
Bayangkan juga hal-hal yang membuat pasangan anda layak dicintai dan mendapatkan cinta anda.
Mungkin, anda pernah mendengar seseorang berkata tentang pasangannya :
“Dia sebenarnya nggak neko-neko, tapi dia terlalu pendiam.”
“Dia seorang yang penyayang, tetapi dia juga terlalu menyayangi hewan peliharaannya.”
“Dia tak pelit memberi uang belanja, tetapi dia terlalu pelit untuk mendandani rumah.”
Nah, menurut pendapat Richard Carlson dan Kristine Carlson, jika kita ingin mencintai pasangan kita dengan tulus, maka singkirkan jauh-jauh kata “tetapi” saat mengungkapkan kelebihan dan kebaikan yang dimilikinya. Ini terlihat sepele, tetapi kemunculan kata “tetapi” memberi sinyal bahwa anda belum mampu mencintai pasangan anda dengan tulus.
Padahal, pikiran dan sugesti positif punya kontribusi penting dalam mempengaruhi cara pandang anda terhadap pasangan. Bahkan Sandy MacGregor dalam bukunya Piece of Mind mengatakan, bahwa sugesti positif akan mengaktifkan kekuatan bawah sadar, kekuatan yang mengambil bagian hingga 88% dari keseluruhan pikiran manusia dan dapat membantu seseorang dalam mengatasi masalah, mengurangi stress hingga meningkatkan rasa percaya diri.
Jadi, pada tahap awal dalam proses learn to love, adalah penting untuk membangun pikiran positif tentang pasangan anda. Jika terdapat hal-hal yang kurang anda sukai, maka komunikasikanlahdenganpasangan anda, utarakan padanya secara terbuka tentang hal-hal yang anda inginkan dia memperbaikinya, dan bukan menyandingkan hal tersebut dengan ungkapan cinta anda terhadap pasangan. Saat anda belajar mencintai pasangan anda dengan tulus, juga menanamkan ketulusan ini dalam hati, pikiran,dan juga perkataan, insya Allah, proses pembelajaran anda akan diridhoi dan dipermudah olehNya untuk sampai kepada tujuan.
2. Show your love – Tunjukkan cintamu
Tahukah anda, bahwa cinta juga butuh pengungkapan dan pengekspresian? Mulai dari sinar mata, bahasa tubuh hingga ungkapan yang terlahir oleh kata-kata.
Dalam bukunya Kitab Cinta dan Patah Hati, Sinta Yudisia mengatakan, bahwa dari hasil penelitian beberapa psikolog, cinta juga mengalami reciprocity effect atau timbal balik. Sederhananya, jika kita mengatakan I love you kepada pasangan, maka secara otomatis, pasangan kita juga tak ragu to say I love you too. Atau dengan kata lain, I love you because you love me.
Jadi, jangan ragu untuk menunjukkan ekspresi cinta anda kepada pasangan. Bisa melalui ucapan, pujian, senyuman, perbuatan-perbuatan kecil seperti mengecup dahi dan punggung tangan, memeluk, membelai, dan sebagainya.
Selain dalam wujud nyata, cinta juga bisa diungkapkan dalam bentuk yang abstrak, sepertiperhatian, kepedulian, perlindungan, dan sebagainya.Anda mungkin menganggap sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk memasak, mencuci dan menyetrika baju suami, tetapi, percayalah, akan terdapat perbedaan yang signifikan saat anda menunaikan kewajiban ini disertai percikan cinta anda di dalamnya, dengan anda sekadar menganggapnya sebagai kewajiban semata.
Saat anda memasak dibarengi rasa cinta, maka anda akan berusaha memasak seenak mungkin dan menyajikannya sebaik mungkin untuk pasangan anda.
Saat anda mencuci dan menyetrika baju pasangan anda dengan cinta, maka anda akan memperlakukannya dengan hati-hati, memisahkan antara pakaian yang berwarna putih dengan yang mudah luntur, mengontrol suhu setrika saat menyetrika pakaian dari bahan yang halus, menggantungnya dengan rapi di dalam lemari.
Dan percayalah, semua percik cinta yang menyertai kewajiban-kewajiban ini, akan sampai ke hati dan perasaan pasangan hidup anda.
3. Prove your love – buktikan cintamu
Barangkali, ini adalah fase terberat dalam proses mencintai. Pembuktian besarnya cinta selalu dikaitkan dengan kondisi yang sulit, seperti mengalami musibah, menderita sakit, kekurangan uang, termasuk godaan WIL yang mengancam kesetiaan pasangan, dan sebagainya.
Namun jika anda dan pasangan telah memiliki pondasi yang kuat dalam cinta, dan anda saling mencintai karena Allah, maka sebesar apapun tuntutan atas pembuktian cinta, yakinlah bahwaanda danpasanganpasti mampu melakukannya.
*) judul ini merupakan cuplikan buku duet saya yang akan datang, merupakan sekuel buku Sayap-sayap Sakinah, insya Allah.
0 Kritikan